December 6, 2024

Training Pemanfaatan TIK Untuk Pengembangan Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Perkembangan TIK yang sangat pesat di berbagai belahan dunia juga berimbas kepada semakin canggih dan variatifnya bentuk-bentuk kerawanan terhadap kedaulatan NKRI. Tergesernya sekat-sekat geografis dan semakin menngglobalnya dunia. Untuk menghadapi dan mengantisipasi situasi dan kondisi tersebut diperlukan pembekalan pengetahuan TIK yang tinggi dan komprehensif bagi masyarakat. STAPA Center bekerja sama dengan DIRJEN KESBANGPOL KEMENDAGRI mengadakan Pelatihan pengembangan kapasitas dalam rangka memaksimalkan teknologi komunikasi dengan Tema penguatan ketahanan agama dan kebudayaan nasional dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk pengembangan organisasi sosial kemasyarakatan. Acara ini terselenggara pada 9-11 Mei 2012 dan bertempat di Hotel New Start Trawas Mojokerto.

Pelatihan yang dihadiri 35 peserta dari berbagai Ormas, Orsospol, LSM di Kabupaten Pasuruan tersebut merupakan pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan dan bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkan teknologi komunikasi dengan baik dan maksimal demi kepentingan dan kemajuan organisasi. Sepulang dari kegiatan ini diharapkan peserta mampu mengaplikasikannya pada organisasi masing-masing. Hal ini dikemukakan oleh Wakil Direktur STAPA Center Agus Rahmatullah dalam sambutannya pada pembukaan Pelatihan.

Acara ini dihadiri oleh Drs. Puji Haryoto, MSi dari BakesbangLinmas Kabupaten Pasuruan. “Saya sangat salut kepada Stapa Center yang kali ini menyelenggarakan kegiatan yang mendidik dengan mengadakan training penguatan ketahanan agama dan kebudayaan nasional dalam pemanfaatan teknologi dan informasi untuk pengembangan organisasi sosial kemasyarakatan. Karena manfaatnya sangat besar mengingat penguasaan informasi dan komunikasi saat ini adalah satu keniscayaan.” Ungkapnya dalam sambutannya.

Hakim Jayli, Direktur TV9 menjadi Narasumber kegiatan ini. Dalam paparannya ia mengatakan bahwa Dalam ilmu sosial dikenal ada tiga pilar yang harus saling kerjasama yaitu pemerintah, civil society dan dunia usaha, kalau ketiga pilar ini bisa bekerjasama dengan baik maka akan terbentuk yang disebut Mega-Community. Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menghilangkan sekat geografis, sosiologis dan ideologis menjadi ibarat Desa Raksasa (Global Village).

Lebih lanjut Hakim Jayli mengatakan, Media memiliki kekuatan; 1) Kekuatan Media untuk mempengaruhi public (The Media Power), 2) Media dikendalikan oleh kekuatan di dalam Media (Power in The Media), sehingga media televisi contoh telah menjadi sebuah hegemoni Televisi, media ini dapat mempengaruhi opini public dan menjadi alat propaganda yang paling efektif untuk membentuk opini masyarakat. Pemilik media menjadi penguasa dunia, yang berkolaborasi dengan penguasa politik dan bisnis (Teori ABC; Administration, Business, Communications). Jadi apa yang harus kita lakukan sebagai counter hegemoni media, sedangkan kita tidak memiliki? Media harus diimbangi dengan kontra hegemoni yang dilakukan oleh masyarakat. Ia juga mengemukakan jenis-jenismedia menurut kebutuhan zaman, yang disebut Media characteristic: Print Media is Old Media, Current Media is TV, Next Media is Internet. Era juga telah bergeser dari ‘one to many’ke arah ‘many to many’. Contoh: berkembangnya tradisi interaktif melalui social media (twitter, facebook)

Kegiatan ini difasilitasi oleh Aan Anshori dan Maghfuri dari Jombang. Kegiatan selama dua hari ini dibagi menjadi tiga sesi, Sesi pertama adalah Brainstorming, Diskusi dan Paparan Narasumber, Hakim Jayli dari TV9, tentang perkembangan teknologi komunikasi. Yang kedua belajar memaksimalkan Ms Word terutama Power Point, Mail Merge, Email dan PDF, yang ketiga Praktek. Akhir sesi ini adalah presentasi hasil. Sedangkan penutupan dilaksanakan pada pukul 11.00 di hari kedua dan ditutup langsung oleh Zainul Faizin HM Direktur STAPA Center.(Ar)(ZAKI)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Categories