Mengingat posisi Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai focal point Indonesia sekaligus Chairman pada sidang ASEAN Task Force on Codex (ATFC) ke 8 yang telah diselenggarakan pada tanggal 26-28 Mei 2008 di Bukittinggi, Sumatera Barat, maka BSN perlu hadir dalam sidang Special SOM-29th AMAF di Chiang Mai, Thailand, tanggal 5-7 Agustus 2008.
Sidang dipimpin oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian dan Koperasi/Ketua SOM Thailand dan wakilnya adalah Ketua SOM AMAF Vietnam serta dihadiri oleh delegasi wakil dari 10 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippine, Singapore, Thailand, Vietnam dan Sekretariat ASEAN, delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kehutanan beranggotakan para wakil dari Dep. Kehutanan, Dep. Pertanian, Dep. Kelautan dan Perikanan, Dep. Luar Negeri dan Kepala Pusat Penerapan Standar dari BSN.
Kehadiran Indonesia pada sidang Special SOM-29th AMAF di Chiang Mai selain melaporkan hasil the 8th Meeting of ATFC, di Bukittinggi juga meningkatkan peran Indonesia dalam SOM AMAF dan untuk memantapkan usulan posisi Indonesia dalam forum Special SOM-29th AMAF serta aktif diberbagai diskusi diantaranya tentang :ASEAN Integrated Food Security Policy (AIFSP) ; Proposal ASEAN Networking on Agricultural Vulnerability to Exceptional Climate yang merupakan inisiatif Indonesia dan sudah disirkulasikan pada beberapa pertemuan ASEAN di Philipina, Brunei Darussalam, Bali dan telah disetujui pada Pertemuan AMAF ke-29 di Singapore, 2007 ; dan inisiatif Indonesia tentang ASEAN Strategy in Addressing the Impact of Climate Change on Agriculture, Fisheries and Forestry yang telah disampaikan dalam sidang dan secara prinsip telah disetujui.
Sidang juga membahas kemajuan implementasi Pilot Project East Asia Emergency Rice Reserve (EAERR), dan rencana sidang Project Steering Committee (PSC) ke-10 pada tanggal 26-28 Agustus 2008 di Bangkok yang akan membahas kelanjutan pilot proyek tersebut. Indonesiafood security di kawasan ASEAN. menyampaikan agar pilot proyek EAERR dapat dijadikan permanen mengingat perannya sangat diperlukan dalam menunjang
Indonesia telah menyampaikan Project Proposal on ASEAN Farmers Exchange Programme (AFEP). Kegiatan utama AFEP adalah memberikan kesempatan kepada petani anggota ASEAN, khususnya petani muda, untuk belajar dan tinggal bersama petani maju dari negara ASEAN lain, dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan agribisnis yang lebih baik, sekaligus menjalin kerjasama diantara sesama petani ASEAN.
Pada Special SOM-29th AMAF kali ini fokus utama perhatian para delegasi dari negara anggota ASEAN adalah masalah Food Security. Hal tersebut terlihat pada saat pembahasan agenda terjadi perdebatan yang hangat terkait dengan prioritas dan rencana strategi dan aksi dalam pertemuan dimaksud.
BSN selaku Codex Contact Point di Indonesia dalam mengkoordinasikan penyusunan posisi Indonesia perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah disepakati di ASEAN, seperti kebijakan yang disepakati dalam SOM AMAF. (bAst)
You may also like
-
BENGKEL REMAJA: Pendekatan pada Pekerja Anak di Area Pertanian Tembakau di Jember
-
Yayasan Stapa Center Bantu APD Lengkap ke Pemprov Jatim
-
Masih Pentingkah Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Pasuruan
-
Pendidikan Ramah Anak di Area Pertanian tembakau Desa Palar
-
Kecamatan Dlanggu Mojokerto Belajar Membatik, oleh Sanggar Bening dan STAPA Center