Sebagai upaya meningkatkan kapasitas tim media Pokdarwis Desa-Desa dampingan Program Dewi Paramastri, Yayasan Stapa Center menggelar “Workshop Promosi dan Pemasaran Produk Wisata”. Pada Workshop kali ini, skill produksi konten dan pengelolaan platform media sosial menjadi fokus utama pencapaian kegiatan. Bersama para ekspert, peserta diajak untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana mempromosikan produk unggul masing-masing desa agar dikenal di pasar yang lebih luas.
Kegiatan berlangsung di Kampoeng Susu Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Selama dua hari yakni 29-30 Januari 2020, setidaknya ada 40 peserta dari perwakilan tim media desa dampimgan Dewi Paramastri yakni Desa Podokoyo, Desa Oro-Oro Ombu Kulon, Desa Jatisari, Desa Jarangan dan Desa Kalipucang, mengikuti Workshop dengan seksama dari awal sampai akhir.
Saat pembukaan Workshop, Kukuh Dwi Kristianto (CSR PT HM Sampoerna Tbk) menyampaikan bahwa “Workshop promosi dan pemasaran produk wisata ini menjadi sangat penting agar wisata yang di bangun di desa-desa ini semakin terpromosikan secara luas. Sehingga, banyak orang yang penasaran dan tertarik untuk datang. Namun, promosi juga harus terus diimbangi dengan pengembangan desa wisata. Agar supaya, pengunjung yang datang mendapatkan kesan yang baik dan akhirnya mengabarkan pada lebih banyak orang untuk datang.”
Hafidullah, salah satu peserta dari Desa Oro-Oro Ombo Kulon mengatakan “Pelatihan ini menjadi sangan menarik untuk diikuti karena tidak hanya berbicara teori-teori pemasaran saja, melainkan kita diajak untuk menganalisa pengelolaan media desa selama ini, praktik pembuatan video dan buklet produk-produk wisata, serta bagaimana strategi untuk pemasarannya. Workshop ini didampingi oleh pemateri-pemateri yang ekspert di bidangnya, seperti Jauharul Lutfi (Stapa Center), Ahmad Bayhaki (Asia Soft) dan Agus Sugiarto (Ejef).
Kegiatan ini menjadi salah satu sarana untuk mendorong masyarakat Pasuruan, terutama desa-desa wisata dampingan progran Dewi Paramastri Stapa Center untuk menjadi masyarakat yang kreatif, inovatif, berdikari, dan berdaya saing. Di mana masyarakat mampu membangun desa dengan potensi yang dimiliki oleh desanya masing-masing. Berdaya untuk mengolah sumberdaya yang dimiliki, serta aktif untuk mempromosikannya melalui berbagai media informasi yang ada, sehingga wisata-wisata di Pasuruan semakin dikenal di masyarakat luas. (ans)
You may also like
-
Mengintip Desa Berbasis Sejarah, Wonosunyo Menggelar Festival Candi Belahan.
-
Tiga Desa di Kabupaten Pasuruan Ikuti Pelatihan Media Promosi Desa Wisata
-
Candi Sumber Tetek Jadi Destinasi Rujukan Desa Wisata di Kabupaten Pusuruan
-
Hadapi Persoalan Dinamika Desa Wisata, Sampoerna Untuk Indonesia Sasar Pegiat Desa Wisata Dalam Temu Wicara
-
JAMBORE Pokdarwis Kabupaten Pasuruan 2021
Simply wish to say your article is as surprising. The clearness in your post is
simply nice and i could assume you are an expert on this subject.
Fine with your permission let me to grab your feed to keep updated with forthcoming post.
Thanks a million and please continue the rewarding work.
P.S. If you have a minute, would love your feedback
on my new website re-design. You can find it
by searching for “royal cbd” – no sweat if you can’t.
Keep up the good work!