STAPA Center Sosialisasikan Hak-hak Anak Kepada Petani

[Lumajang, 2 Oktober 2013] – Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan perlindungan hak-hak anak di area pertanian tembakau, STAPA Center bekerjasama dengan PT. HM Sampoerna Tbk. dan Dinas pemerintah terkait menyelenggarakan Seminar EFA (Education For All) bertema “Peningkatan Kesadaran Tentang Hak-Hak Anak Dalam Upaya Mengurangi Praktek Pekerja Anak Di Sektor Pertanian”. Seminar tersebut ditujukan bagi masyarakat petani tembakau di 9 (Sembilan) Kabupaten (Jember, Jombang, Pamekasan, Probolinggo, Lumajang, Ponorogo, Blitar, Lombok Timur, Lampung Timur).

“Menyikapi masih maraknya pekerja anak di Jawa Timur, khususnya di area pertanian dan perkebunan, kami  Stapa Center bersama dengan Sampoerna berkomitmen untuk terus berupaya agar anak-anak dapat dijauhkan dari bekerja di pertanian agar dapat terpenuhi kebutuhan dan hak-haknya, yaitu hak hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang serta hak-hak atas pendidikan karena apapun dan bagaimanapun, anak-anak adalah masa depan kita,” sebagaimana disampaikan oleh Syahrul Muhtarotul Wahidah, Asisten Program Manager, STAPA Center.

Acara ini diharapkan mampu meningkatkan respon dan keterlibatan petani dalam mensosialisasikan penghapusan pekerja anak di sektor perkebunan, meningkatkan kesadaran mereka terhadap hak-hak anak termasuk hak atas pendidikan, serta memaparkan kondisi anak-anak yang terlibat di  sektor perkebunan dan kompleksitas isu tersebut.

Menurut data dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) tahun 2008, provinsi Jawa Timur menempati posisi 3 besar sebagai wilayah dengan angka pekerja anak tertinggi di Indonesia yang mencapai jumlah 224.075 pekerja anak usia 10 – 17 tahun. Fenomena keterlibatan anak-anak dalam sektor pertanian dan perkebunan memerlukan perhatian dari berbagai pihak mengingat pekerjaan di sektor pertanian dan perkebunan memiliki resiko yang tinggi bagi kesehatan dan keselamatan anak.

Potensi bahaya berkaitan dengan penggunaan pestisida, alat berbahaya dan mesin besar, kondisi iklim ekstrim serta debu organik. Selain aspek kesehatan, keterlibatan anak di pertanian juga mempengaruhi pendidikannya. Sebuah studi mengenai pekerja anak di perkebunan tembakau Jember dari Yayasan Prakarsa Swadaya Masyarakat tahun 2008 telah menemukan 85% pekerja anak di sektor pertanian dan perkebunan telah lulus Sekolah Dasar, namun hanya 13% yang melanjutkan pendidikan ke SMP.

Sampoerna turut berkontribusi secara aktif dalam sektor pemberdayaan petani tembakau dan pemberian bekal pengetahuan mengenai praktek-praktek yang benar dalam bekerja di areal lahan pertanian tembakau dalam meningkatkan kapasitas petani di provinsi Jawa Timur.

Sejak tahun 2011, program kontribusi ini telah memberikan manfaat lebih dari 600 petani tembakau dan kelompok wanita tani dari 3 area pertanian tembakau di 3 kabupaten, yaitu Jember, Pamekasan, dan Jombang. Pada tahun 2012, sejumlah 1.500 petani tembakau di 9 area pertanian tembakau di 9 kabupaten di Jawa Timur mendapatkan manfaat dari program kontribusi yang serupa termasuk program pemberdayaan yang sudah dilakukan di 3 daerah sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Categories